Khotbah Minggu 3 September 2023 tertulis dalam Kitab 2 Korintus 8 ayat 1-7 dan yang menjadi tema khotbah, yaitu "Melayani dengan Kasih." Bapak/ibu yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, pelayanan Rasul Paulus ketika ia mengunjungi beberapa tempat untuk memberitakan Injil tidak selalu berjalan mulus, karena bukan hanya dia yang pergi untuk memberitakan Injil, murid-murid Yesus juga pergi memberitakan Injil. Itu sebabnya ketika Paulus pergi memberitakan Injil ke beberapa tempat yang belum memiliki jemaat, dia kemudian mendirikannya. Akan tetapi ada juga tempat yang dikunjungi oleh Paulus yang sudah memiliki Jemaat, seperti Jemaat di Roma.
Pada tahun 52-57 Masehi ketika Paulus pergi melayani, pelayanannya dibarengi dengan dukungan dan bantuan dari Jemaat-jemaat yang ia temui, seperti Jemaat Galatia, Makedonia, Akhaya dan Jemaat di Asia Kecil. Dengan tujuan agar segala bantuan yang telah dikumpulkan dari Jemaat-jemaat itu dapat membantu orang-orang kudus serta Jemaat-jemaat yang ada di Yerusalem. Memang tidak jelas dicatat dalam hal ini tentang bagaimana sesungguhnya keadaan yang terjadi di Yerusalem saat itu, akan tetapi dapat dipastikan bahwa saat itu sedang terjadi kelaparan yang hebat di Yerusalem bahkan sampai berdampak terhadap pelayanan dan persekutuan orang-orang Kristen di Yerusalem.
Dari beberapa Jemaat yang turut membantu memberikan bantuan, satu di antaranya adalah Jemaat Korintus yang memberikan hati untuk membantu. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengirimkan surat ini. Paulus ingin mengajak dan menyampaikan kepada mereka melalui nas ini seperti yang menjadi tema Minggu kita, bahwa orang-orang Kristen sangat penting agar mau "Melayani dengan Kasih."
PEMBAHASAN
Dalam ayat ini Rasul Paulus ingin memberitahukan bahwa ia masih tetap melayani di Jemaat Makedonia, karena surat ini ditulis di Makedonia sekitar tahun 56 Masehi. Paulus juga ingin memberitahukan kepada Jemaat di Korintus, bahwa Jemaat yang ada di Makedonia dan Akhaya memutuskan dan meminta agar mereka diberikan kesempatan untuk dapat turut serta dalam pelayanan dengan menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang yang berkekurangan di Yerusalem (lihat Roma 15:26). Sikap seperti inilah yang yang dikatakan oleh Rasul Paulus sebagai kasih karunia. Paulus juga menyampaikan alasan mengapa ia berkata demikian, dikatakan dalam ayat 2, "selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan." Yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam hal ini adalah sebagai sebuah dorongan dan motivasi kepada Jemaat-jemaat yang ada di Korintus. Jika dibandingkan dengan situasi dan keadaan yang ada di Jemaat Korintus, keadaan yang terjadi pada mereka belum seberapa jika diperhadapkan dengan situasi Jemaat yang ada di Makedonia. Meski demikian Jemaat di Makedonia tetap mau dan mendesak agar mereka juga diberikan kesempatan oleh para rasul untuk membantu Jemaat-jemaat yang ada di Yerusalem.
Apabila dilihat dari sisi ekonomi Jemaat-jemaat di Korintus diperhadapkan dengan Jemaat-jemaat lainnya, sebagai respon atas bantuan yang mereka sampaikan, Rasul Paulus berkata: "mereka memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." Rasul Paulus sangat jelas menyuratkan surat ini untuk memberikan perbandingan dan motivasi kepada Jemaat-jemaat yang ada di Korintus. Paulus ingin berkata dalam hal ini bahwa iman Jemaat-jemaat di Makedonia sesungguhnya sesuai dengan perbuatan mereka. Bahkan Rasul Paulus sampai berkata "aku bersaksi." Mereka tidak mengasihi dan memberi karena menginginkan sesuatu atau karena ada motivasi tertentu di balik perbuatan mereka dalam mengasihi orang lain, pertolongan mereka kepada orang lain itu benar-benar ikhlas, dari hati yang tulus. Apabila diperhadapkan dengan yang terjadi di Jemaat Korintus yang terjadi malah sebaliknya, bahkan ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Rasul Paulus tidak benar-benar Rasul Yesus Kristus, mereka berkata bahwa ia hanya berani menyampaikan pesan-pesannya lewat surat, tapi jika bertemu secara tatap muka, ia tidak berkata apa-apa. Itulah sebabnya Rasul Paulus berjanji bahwa suatu saat ia akan mengunjungi Jemaat Korintus, meskipun pada akhirnya ia tidak jadi berkunjung ke Jemaat itu.
Sesuai dengan apa yang dikatakan dalam 2 Korintus 9:7, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." Begitu juga dengan Jemaat yang ada di Makedonia, mereka menunjukkan kasih kepada sesama orang percaya yang ada di Yerusalem. Sesuai dengan apa yang disampaikan dalam ayat ini, apa yang dilakukan oleh Jemaat yang ada di Makedonia atas kerinduan mereka untuk berpartisipasi dalam pelayanan dengan membantu orang lain. Agaknya sulit bagi kita untuk menemui sikap yang demikian di Jemaat Korintus, yakni niat untuk berpartisipasi dalam pelayanan dengan membantu orang lain, mereka justru bersungut-sungut dan marah karena mereka tidak percaya bahwa bantuan yang mereka berikan itu sampai kepada Jemaat yang membutuhkan sesuai dengan peruntukannya. Dalam hal ini pun Rasul Paulus tidak hanya memberitahu tentang realisasi dari bantuan yang mereka berikan, akan tetapi Rasul Paulus juga menyampaikan hal yang pertama sekali harus dilakukan, yaitu agar mereka mau memberi diri kepada Allah, hal seperti itu dapat dilihat dalam Jemaat-jemaat yang ada di Makedonia. Mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan itulah yang mereka imani sesuai dengan apa yang telah diberitakan oleh Rasul Paulus tentang Yesus Kristus, barulah kemudian oleh karena kehendak Allah mereka juga memberi diri kepada para Rasul, Pemberita Injil dan Orang-orang Kudus. Sikap dan pendirian mereka itu bukan karena paksaan dari Rasul Paulus, akan tetapi hal itu justru didasarkan dan sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Dalam surat yang dituliskan kepada Jemaat yang ada di Korintus ini, Paulus juga mendesak agar Titus mengunjungi Jemaat-jemaat yang ada di Korintus dan menyelesaikan pelayanan kasih yang telah ia mulai sama seperti yang dilakukan oleh Jemaat-jemaat yang ada di Makedonia. Sebenarnya Jemaat di Korintus ini memiliki kekhususan dibandingkan dengan Jemaat-jemaat lainnya, mereka itu kaya dalam segala sesuatu, kaya dalam iman, pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu dan dalam kasih terhadap para pemberita Injil. Oleh sebab itu hendaklah mereka selalu mengadakan pelayanan dengan kasih, yaitu dengan melakukan pertolongan yang didasari oleh kasih yang tidak mengharapkan sesuatu apa pun dan yang tanpa henti kepada orang-orang kudus yang ada di Yerusalem maupun kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
1. Sesuai dengan perikop khotbah dan tema Minggu, sebagai orang yang percaya, orang yang beriman, kita diminta agar mau melayani dengan kasih. Artinya, kita harus benar-benar memahami pelayanan yang sesungguhnya, bukan hanya ketika beribadah pada hari Minggunya yang kadang kala tidak membawa dampak sesuai dengan iman percaya kita kepada Yesus Kristus yang telah mengamanatkan pelayanan itu kepada kita. Akan tetapi hendaklah kita berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah, sehingga tampak bahwa pelayanan itu didasarkan pada kasih yang harus ditunjukkan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
2. Pelayanan yang kita lakukan bukan karena ingin mengambil keuntungan. Pelayanan itu harus didasari oleh hati yang tulus dan benar. Seperti Jemaat-jemaat di Makedonia yang menunjukkan, bahwa pelayanan yang mereka lakukan itu adalah buah dari iman dan kepercayaan mereka kepada Allah. Itulah yang menjadi respon dan tanggung jawab atas kasih yang telah mereka terima dari Tuhan. Meskipun dalam pencobaan dan penderitaan, namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menunjukkan sikap melayani dengan kasih kepada orang lain.
3. Pelayanan yang didasarkan pada kasih harus dilakukan oleh semua orang percaya tanpa pandang bulu, apakah itu yang miskin dan kaya secara ekonomi, Jemaat yang kecil atau Jemaat yang besar. Hendaknya setiap orang yang percaya jangan kikir (pelit) dan menganggap apa yang ada padanya itu didapatkan hanya karena kekuatannya sendiri, tetapi harus disadari bahwa semua yang ada padanya itu adalah karena kasih Tuhan. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk tidak melayani, tidak mengasihi, tetapi hendaklah kita seperti apa yang dikatakan oleh nas khotbah ini, yaitu melayani dengan kasih. Sehingga tampaklah bahwa dalam diri kita maupun dalam Jemaat, Tuhan telah bekerja untuk memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini dan kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin. (wms)
Posting Komentar